Tangerang, 18 Agustus 2005
Pagi itu pelajaran bahasa Inggris. Anak kelas X-A SMA Suka-Suka antusias mengikuti pelajaran dengan tampang seadanya.
Saat sedang asik-asiknya mereka menulis dan mendengarkan setiap pelajaran yang disampaikan. Munculah wakasek mereka dari balik pintu. Tubuhnya yang tegap, dan tampangnya sedikit garang membuat murid-murid segan untuk tak mendengarkan sesuatu yang akan disampaikan sang wakasek.
Setelah tersenyum dan menyampaikan maksudnya pada bu Tita, guru bahasa Inggris yang masih betah menjomblo diumurnya yang sudah hampir 30 tahun itu. Sang wakasek mulai berkoar-koar,
“Anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru. Dia pindahan dari SMA di Jakarta. Namanya Vendy,” ujar sang wakasek, lalu memanggil seorang murid cowok yang bernama Vendy itu.
Vendy memasuki kelas.
Tubuhnya tinggi, kurus. Kulitnya putih bersih. Rambutnya agak ikal. Matanya sedikit sayu, seperti kelelahan, namun tajam. Bibirnya tipis, merah.
Mata cewek-cewek kelas X-A berbinar-binar, menatapnya.
Akan ada pemandangan baru dikelas ini.
Kecuali Tara. Ia sama sekali tak merespon kedatangan Vendy. Ia hanya memandang acuh tak acuh. Sepertinya ia sudah tahu akan kedatangan murid baru dikelasnya.
“Mulai saat ini, Vendy akan menjadi teman baru kalian. Untuk mengenal Vendy lebih jauh, kalian bias berkenalan sendiri dengannya nanti.” Ujar sang wakasek lagi, lalu berpamitan dan meninggalkan kelas.
Sedangkan Vendy, dipersilahkan duduk, sebangku dengan cowok bernama Egi.
^^
Siang itu istirahat tiba.
“Ya ampuuunnnn… siVendy tu cakep banget yah? Ck…ck...ck… kalah pamor nih siDion kalo sama dia. Jabatan cowok paling cakep seantero SMA suka-suka bakal beralih ketangan Vendy, hihihihi” ujar Icha centil.
“Iya sih, dia emang cakep. Tapi kayaknya tuh cowok sombong deh…” kali ini giliran Lili yang berkomentar.
“Ah, jangan nge-judge orang sembarangan ah Li… kita
“Emang lo mau ngajakin dia kenalan? Ya sono gih… kenalan,” tantang Lili pada Icha.
“Okai, siapa takut…” Icha merasa tertantang. Lalu ia masuk kedalam kelas menemui Vendy yang tangah berbincang dengan teman-teman cowok dikelas.
“Gila tuh siIcha, kepedean banget jadi cewek. Iuuuhhh, centil,” Gendis yang dari tadi ikut diam juga berkomentar.
“Udah, biarin aja lah. Emang dia
“Kok lo kayaknya nuduh Vendy jaim tingkat tinggi gitu sih Li? Kenapa?” giliran
“Ya keliatan aja kali Ra. Vendy tuh keliatan bad boy, bad boy gimana… gitu. Jaim-o-meternya tinggi. Trus…trus… apalagi ya???” Lili mikir-mikir.
“Udahlah, sebodo amit mikirin tuh anak baru. Gak bikin nilai kita jadi 100 semua ini,” ujar Gendis lagi. Yang laen ngangguk-ngangguk.
^^
siIcha mencak-mencak gak karuan waktu nyeritain kisah perkenalannya sama Vendy. Dia bilang, Vendy hanya menanggapi senyum dan perkenalan Icha dengan dingin. Nggak ngerespon sama sekali.
Lili, Gendis dan
“Gue gak nyangka, segitu jaimnya dia gals! Padahal, gue yakin banget dia gak kayak gitu… huh…” keluh Icha.
“Lo sih, kePedean!” ceplos Lili ketus. Icha nyureng,
“Lo kok gitu sih Li… jangan-jangan lo naksir juga lagi sama Vendy,” gerutu Icha cepat. Yang lain melongo,
“Ha… lo naksir Vendy Cha? Ya ampun, segitunya… baru sehari tuh anak nangkring dikelas kita,” Lili gak percaya.
“Abis…abis… tuh cowok keren banget sih Li. Manisssss banget kayak es teh. terus tatapan mata dia itu loh, tajem, sayu-sayu gimana gitu… uooohhhh,” Icha mulai lebay.
“Lo
“Mungkin ini yang namanya cinta pada pandangan pertama,” sahut Icha. Yang laen ngelus-ngelus perut, sambil beramit-amit jabang bayik, mules denger perkataan Icha.
^^
Sebulan telah berlalu begitu saja.
Fans-fans Vendy dari kelas lain mulai bermunculan. Bahkan dari senior cewek.
Kelas X-A jadi ramai saat istirahat tiba. Banyak cewek-cewek yang caper menghampiri Vendy dengan iming-iming dan mulut manis mereka.
“Bisa bantu gue?” sapa Vendy saat itu.
“Bantu apaan?” tanyanya,
“Gue gak ngerti sama tugas yang dikasih tadi. Lo bisa bantu gue ngejelasin? Gue denger lo jago kimia,” ujar Vendy mengutarakan maksudnya.
Padahal, saat itu semua mata melihat mereka berdua.
Icha manyun, merasa dikhianati
^^
“Kok bisa sih Ra, lo sedeket itu sama Vendy? Jangan-jangan, lo naksir juga ya sama dia” semprot Icha sore itu, saat
“Ha??? Gue naksir Vendy? Ya gak lah, gila kali lu ya gue naksir dia,” sahut
“Gak mungkiiiinnnn, kok bias sedeket itu sama Vendy? Jangan-jangan selama ini lu pedekate juga sama dia?” Icha masih curiga.
“SUMPAH ya Cha, gue nggak sama sekali naksir tuh cowok! Tadi dia minta gue bantuin dia ngejelasin cara nyelesein tugas kimia tadi, plis deh… biasa aja ngapa…”
“Kok, bias seakrab itu?” Icha masih gak percaya.
“Terserah lo deh Cha mo ngomong apa. Gue mo ngelanjutin latihan teater gue. Dua hari lagi, bakal pensi, dan gue nggak mau teater gue gagal gara-gara gue gak konsen latihan ribut sama lo,” tukas
^^
“Lo gak usah sok deket gue deh kalo disekolah. Gara-gara lo, gue tadi disemprot tuh sama Icha. Dikiranya gue naksir sama lo! Gila aja, mana mungkin gue naksir lo. Sarap kali gue, naksir cowok es teh kayak lo!” gerutu
^^
Minggu yang ceria.
Pensi SMA suka-suka, pagi ini dibuka dengan pertunjukan magic ala SMA yang disambut antusias.
“Ra…” panggil Icha lirih.
“Gue minta maaf. Gak seharusnya waktu itu gue nuduh lo kayk gitu. Gue ngaku salah Ra…” ujar Icha kemudian.
“Gue egois Ra, nuduh lo macem-macem. Padahal, lo
“Gak pa-pa lagi Cha. Gue ngerti kok. Ya udahlah, kita nggak usah bahas itu lagi. Bentar lagi gue mo tampil, lo doain aja gue lancar mainnya, biar gak dilemparin pake tomat busuk ma anak-anak,” ujar
“Lebay lo Ra…”
^^
“Okaiii gals… itu tadi penampilan dari anak-anak teater. Nah sekarang, ini yang kita tunggu-tunggu, penampilan dari band sekolah kita yang udah nggak asing lagi buat kita. Ice stone………..” koar-koar siMC yang asli cowok tulen tapi agak kemayu.
“Eiiittttssss…. Tapi, khusus hari ini bakal ada yang beda dari Ice stone. Karena vokalis band kita, siDanang tadi pagi ngalamin kecelakaan, jadi vokalis band kali ini bakal diganti nih. Tapi nggak usah kecewa dan bersedih hati ya, kita sambut Ice stone feat Vendyyyy!!!”
“Uhukkkkk…”
Vendy mulai bernyanyi,
“The way you looked me” itu lagu pertama yang ia nyanyikan. So romantic, membuat cewek-cewek terharu-biru mendengar suara Vendy yang serak-serak basah tapi merdu.
“Dasar Es teh, kembali memulai aksinya,” gumam
^^
Sejak vokalis dadakan itu, Vendy jadi makin digandrungi fans.
Coklat,
Tapi, sudah seminggu ini ia tak nampak disekolah.
Tak ada wajah manisnya, tatapan matanya yang tajam dan sedikit sayu menghiasi kelas X-A. cewek-cewek mulai gusar, bergosip ria sembari merindukan kedatangan Vendy.
“Anak-anak, ada yang ingin ibu sampaikan kepada kalian mengenai Vendy, teman sekelas kalian,” ujar bu Salma, wali kelas X-A siang itu. Semua mata menatap bu Salma yang sedikit gusar.
“Teman kalian yang bernama Vendy, dua hari yang lalu tertangkap polisi sedang pesta narkoba dirumahnya. Tapi sekarang, dia sudah dipindahkan ketempat rehabilitasi oleh keluarganya. Jadi, mulai saat ini ia tidak lagi berada disekolah kita,” ujar bu Salma berat. Suasana gaduh memenuhi kelas.
^^
“Abis jenguk Vendy tante?” sapa
“Iya nih Ra. Kamu sendirian?” tanyanya kemudian,
“Iya tante. Tara Cuma mo ngasih formulir ini keTante. Ini sekolah yang waktu itu
“Terus, apa kamu menerima tawaran tante Ra?” tanyanya kemudian.
“Kemarin Tara udah bilang sama Papa dan Mama, tante. Menurut mereka,
“Tapi kamu terima konsekuensinya untuk ngulang setahun bareng Vendy Ra?” tanyanya, ragu.
^^
Siang itu, seusai penerimaan rapor, Icha, Gendis dan Lili membuka majalah sekolah yang dibagikan seusai semester.
Majalah sekolah, edisi ke-5
Tisam-tisam kamoe:
From : Tara Ayundya
To : Icha, Gendis , Lili dan penghuni kelas X-A
Message : Thanks untuk waktu kalian selama ini bareng gue. Gue cuma manusia biasa yang punya segudang salah. Gue juga mo minta maaf atas kesalahan yang udah gue perbuat, sengaja atau nggak. Mungkin waktu kedepan, gue nggak bias bareng lagi sama kalian. Gue akan pindah ke
^^
Selembar kertas tergeletak dimeja belajar
Sorry bikin lo, dan keluarga kecewa lagi. GUE MINTA MAAF!
Sejak papa meninggal, gue udah nggak punya panutan hidup lagi.
Apalagi saat itu, muncul seseorang yang nggak gue duga sama sekali Ra, lo tahu
Gue labil. Gue bingung.
Kenapa sosok yang gue kagumin, punya istri muda yang baru lulus SMA? Dan itu sama sekali gue gak tahu!!!
Sejak saat itu,
Gue nggak peduli semuanya. Gue nggak mau tahu, gue mau hidup semau gue.
Tapi sekarang gue sadar,
Gak seharusnya gue kayak gini.
Lo adalah, satu-satunya sepupu yang gue punya.
Apa lo bisa bimbing gue Ra?
Setelah gue rehab, gue harap lo bias ikut gue pindah ke London, sekalian ngawasin gue lagi. Rubah gue jadi manusia yang bener.
:Vendy:
0 komentar:
Posting Komentar